Minggu, 22 September 2013

Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi




      Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya.

     Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan.

      Kebijakan ekonomi adalah mengacu pada tindakan sebuah kebijakan pemerintah dalam mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi, kebijakan ini dapat pula mencakup didalamnya sistem untuk menetapkan sistem perpajakan, suku bunga dan anggaran pemerintah serta pasar tenaga kerja, kepemilikan nasional, dan otonomi daerah dari intervensi pemerintah ke dalam perekonomian.
Kadang kala kebijakan semacam ini sering terpengaruh juga oleh lembaga-lembaga internasional seperti International Monetary Fund atau Bank Dunia serta keyakinan politik dari pihak-pihak yang memegang kekuasaan negara saat itu.

   Sebagai contoh pengusaha nasional yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pendidikan dan Kesehatan James Riady menilai kebijakan yang diberikan pemerintah tidak mampu memenuhi harapan pasar. Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan tidak berdampak apa pun terhadap ekonomi saat ini sehingga menyebabkan kepercayaan investor terhadap pemerintah luntur."Responnya belum memenuhi harapan pasar, sesudah sekali, dua kali memberikan kebijakan terhadap pasar tapi tidak ada hasilnya, nah kepercayaan investor mulai luntur

    Semua ini pasti mengancam pembangunan ekonomi kita yang sebenarnya cukup baik. Sebagai perusahaan, kita lebih banyak beli barang daripada jual barang, otomatis harus dibiayai salah satunya minjem, jadinya minjem semakin banyak sementara infrastruktur kurang," ujar James.

Perilaku Produsen: Teori Produksi, Biaya dan Maksimasi Keuntungan




     Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan)
dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Menurut Joesron dan Fathorrozi
(2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau
input

     Produksi atau memproduksi menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu
barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih
spesifik lagi produksi adalah kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai
input untuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum.

     Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan
manfaatnya atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa
macam, misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta kombinasi dari beberapa
faedah tersebut di atas. Dengan demikian produksi tidak terbatas pada pembuatan, tetapi
sampai pada distribusi. Namun komoditi bukan hanya dalam bentuk output barang, tetapi juga jasa. 
     Menurut Salvatore (2001) produksi adalah merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beberapa barang atau jasa.
Istilah biaya bisa diartikan dengan sebagai cara dan pengertian yang tepat akan berubah-ubah, tergantung pada bagaimana penggunaan biaya tersebut.

    Biasanya, biaya berkaitan dengan tingkat harga suatu barang yang harus dibayar. Jika kita membeli sebuah produk secara tunai dan kemudian segera menggunakan produk tersebut, maka tidak akan ada masalah yang timbul dalam pendefinisian dan pengukuran biaya produk tersebut.
Namun demikian, jika barang tersebut dibeli lalu disimpan untuk sementara waktu
dan kemudian baru rumit lagi, jika barang tersebut merupakan aset yang bermacam-macam pada beberapa periode waktu yang tak terbatas. Lantas berapa biaya penggunaan aset tersebut selama periode tertentu
Biaya yang akan digunakan untuk suatu penggunaan tertentu disebut biaya relevan
(relevant cost). 

    Pada saat penghitungan biaya yang akan digunakan untuk melengkapi formulir pajak pendapatan sebuah perusahaan, para akuntan
diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang aktual yang dikeluarkan untuk membeli tenaga kerja, bahan baku dan peralatan modal yang digunakan dalam produksi. Dan untuk tujuan-tujuan pembayaran pajak, pengeluaran rupiah historis adalah biaya relevan yang dimaksudkan di atas.

Keuntungan Maksimum
     Melihat keadaan pasar persaingan sempurna, maka bagi seorang produsen dalam mencapai tujuannya yaitu keuntungan maksimum haruslah memperhatikan karakteristik dari pasar persaingan sempurna itu sendiri. Economic Profits atau keuntungan ekonomi merupaka surplus atau kelebihan pendapatan total atas semua biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Termasuk di dalamnya ongkos untuk pembelian sumber-sumber produksi ataupun opportunity cost untuk menggunakan input yang tersedia.

      Untuk mendapatkan keuntungan maksimum, terdapat dua cara untuk menentukannya. Terlebih dahulu yang harus diperhatikan adalah cara yang paling mudah, yaitu dengan melihat pada tingkat atau jumlah produksi yang mana perbedaan di antara hasil penjualan total dan ongkos total adalah yang paling maksimum. Cara yang kedua adalah dengan memperhatikan tingkat produksi dimana tingkat keadaan ongkos marginalnya adalah sama dengan hasil penjualan marginalnya (MC = MR).
 
     Dalam jangka pendek, pemaksimalan untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara. Yang pertama ialah menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan ongkos total. Keuntungan adalah perbedaan di antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan ongkos total yang dikeluarkan. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva ongkos rata-rata dan ongkos marginal di satu pihak, dan hasil penjualan rata-rata dan hasil penjualaln marginal di lain pihak.pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana hasil penjualan marginal sama dengan ongkos marginal.

Pasar Faktor Produksi: Tenaga Kerja dan Sumber Daya Alam





Pasar adalah pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, modal dan skill/keahlian.

Ciri-ciri pasar :
a.Tidak berwujud fisik tetapi kegiatan
b.Permintaan dan penawaran faktor produksi dilakukan dalam jumlah besar
c.Jenis penawaran danpermintaan faktor produksi sesuai dengan produksi yg dihasilkan
d.Penawaran faktor kadang merupakan monopoli sedangkan permintaan faktor produksi bersifat kolektif.

Pasar sumber daya manusia/tenaga kerja
Pasar tenaga kerja adalah seluruh kegiatan dari pelaku yang tujuannya mempertemukan para pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja.
·   Permintaan tenaga kerja.
Berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu. Permintaan datang dari rumah tangga produksi, dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah, perubahan permintaan pasar terhadap hasil produksi, harga barang-barang modal.
·   Penawaran tenaga kerja
Dipengaruhi oleh tingkat upah terutama jenis jabatan yang sifatnya khusus. Penawaran datang dari masyarakat.

Dalam menjalankan usaha, selain tanah, manusia dan modal ada faktor penting lain yang harus diperhatikan yaitu dibutuhkannya seorang pemimpin yang mampu menjalankan usaha dengan baik. Seorang pengusaha adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola, menyatukan faktor produksi dan dapat mengendalikan perusahaand dengan baik, mampu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, memperoleh keuntungan dan berani mengambil resiko.

MASALAH POKOK EKONOMI





Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen
Masalah ekonomi bagi produsen

Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)
Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen

Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumen akan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.

Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

Sumber daya alam dan jumlahnya sangat terbatas. Bahkan, SDA tersebut berangsur-angsur berkurang, bahkan akan habis dalam memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, mengakibatkan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah terbatasnya macam dan SDA yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia.


INDIKATOR-INDIKATOR PENTING EKONOMI MAKRO



Menurut saya ekonomi makro Indonesia itu adalah  suatu sistem yang mempelajari tentang perubahan ekonomi di indonesia yang membawa pengaruh besar terhadap masyarakat, pasar, dan juga perusahaan. Dengan kata lain ekonomi makro indonesia adalah sistem yang melakukan analisa mengenai segala bentuk perubahaan kondisi ekonomi untuk mencapai hasil analisa terbaik. Bentuk perubahaan ekonomi yang dimaksud di sini meliputi tentang pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan kestabilitasan harga, serta tercapai atau tidaknya kesimbangan neraca yang dilakukan secara berkesinambungan.

Namun perlu diketahui juga bahwa karakter ekonomi ini termasuk dalam kategori Small Open Economy yang berarti bahwa kondisi perekonomian indonesia dipengaruhi tidak hanya karena perekomian di dalam negeri namun juga dipengaruhi oleh perekonomian yang terjadi di negara-negara maju serta beberapa negara yang termasuk negara tujuan ekspor. Itu artinya Indonesia punya tantangan tersendiri untuk berusaha menyeimbangkan pasar keuangan internasional dengan pasar keuangan nasional.
Di sini lain ada juga tiga variabel yang ada dalam ekonomi makro Indonesia yang pada kenyataannya memiliki cakupan lebih luas dalam perekonomian Indonesia.
Tiga Variabel dalam Ekonomi Makro Indonesia :
  1. Nilai Tukar Rupiah
  2. Tingkat Suku Bunga
  3. Inflasi
Konsumsi privat, pengeluaran pemerintah, impor dan ekspor, serta investasi adalah dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut di dalam permintaan agregat.

Semakin membaik atau tidaknya permintaan agregat itu tergantung semakin baik atau tidaknya varibel di atas. Dan supaya perekonomian indonesia dapat berkembang sesuai keinginan masyarakat dan pemerintah maka harus mendapat penanganan yang seimbang. Hal ini dikarenakan selain permintaan agregat ada juga penawaran agregat yang meliputi pasar tenaga kerja dan teknologi atau yang kita kenal dengan IPTEK.