Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur
dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross
National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun
sebelumnya.
Pada
masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut
tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai
dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran
barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh
tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi
kebutuhan.
Kebijakan ekonomi adalah mengacu pada tindakan sebuah
kebijakan pemerintah dalam mengambil kebijakan atau keputusan di bidang
ekonomi, kebijakan ini dapat pula mencakup didalamnya sistem untuk menetapkan
sistem perpajakan, suku bunga dan anggaran pemerintah serta pasar tenaga kerja, kepemilikan nasional, dan
otonomi daerah dari intervensi pemerintah
ke dalam perekonomian.
Kadang
kala kebijakan semacam ini sering terpengaruh juga oleh lembaga-lembaga
internasional seperti International Monetary Fund atau Bank Dunia serta keyakinan politik
dari pihak-pihak yang memegang kekuasaan negara saat itu.
Sebagai contoh pengusaha nasional yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pendidikan dan Kesehatan James Riady menilai kebijakan yang diberikan pemerintah tidak mampu memenuhi harapan pasar. Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan tidak berdampak apa pun terhadap ekonomi saat ini sehingga menyebabkan kepercayaan investor terhadap pemerintah luntur."Responnya belum memenuhi harapan pasar, sesudah sekali, dua kali memberikan kebijakan terhadap pasar tapi tidak ada hasilnya, nah kepercayaan investor mulai luntur
Semua ini pasti mengancam
pembangunan ekonomi kita yang sebenarnya cukup baik. Sebagai perusahaan, kita
lebih banyak beli barang daripada jual barang, otomatis harus dibiayai salah
satunya minjem, jadinya minjem semakin banyak sementara infrastruktur
kurang," ujar James.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar