Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di
dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh
masing–masing negara.
Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan
pemilikan sumber daya maupun perbedaan sistem pemerintahan suatu negara.
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau
cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Lingkaran-lingkaran kecil tersebut merupakan suatu subsistem.
Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu kesatuan
sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada.
Sebagai contoh Beberapa pekan yang lalu, Obama mendukung pernikahan sejenis di negaranya. Hal itu sangat mengejutkan karena 32 negara bagian di AS menganggap pernikahan pada hakikatnya dilakukan oleh seorang perempuan dan laki-laki.
Namun, isu ekonomilah yang akan menentukan keberhasilan menangnya Presiden Obama. Saya rasa,isu pernikahan sejenis tidak akan mengalahkan pentingnya isu ekonomi di dunia ini.
Sebagai Negara dengan
jumlah penduduk banyak dan sumber daya alam yang melimpah, selayaknya
perencanaan ekonomi lebih mengacu pada ekonomi yang padat karya,
sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja dan sedikit banyak bisa
mengurangi rasio usaha-usaha illegal yang cenderung merugikan
lingkungan.
Banyaknya jumlah perusahaan besar yang tumbuh berkembang dari konglomerasi atau dari penanaman modal belaka. Karena kesulitan mencari kerja orangpun banyak yang tertarik untuk bekerja di bidang yang sebenarnya secara hukum illegal, termasuk usaha yang juga merusak lingkungan hidup, seperti pembalakan liar, membuka hutan secara semena-mena untuk perkebunan, pendulangan logam mulia seperti emas dengan zat yang bisa mencemari lingkungan seperti raksa dll.
Banyaknya jumlah perusahaan besar yang tumbuh berkembang dari konglomerasi atau dari penanaman modal belaka. Karena kesulitan mencari kerja orangpun banyak yang tertarik untuk bekerja di bidang yang sebenarnya secara hukum illegal, termasuk usaha yang juga merusak lingkungan hidup, seperti pembalakan liar, membuka hutan secara semena-mena untuk perkebunan, pendulangan logam mulia seperti emas dengan zat yang bisa mencemari lingkungan seperti raksa dll.
Seringkali
usaha-usaha illegal tersebut justru di sokong juga oleh para pemodal
besar pemilik perusahaan untuk meraup untung sebesar-besarnya. Meski
sudah banyak hukum yang mengatur tentang perlindungan lingkungan,
tampaknya mereka masih tumpul ketika berhadapan dengan para konglomerat
kaya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar